Latest Information

Gempa 5,3 Skala Ritcher mengguncang Lampung

Review Read More
Photo Liputan6
Kabar terbaru ,Gempa berkekuatan 5,3 skala Ritcher atau SR mengguncang wilayah Krui, Lampung, Jumat (30/12), pukul 15.51 WIB. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, pusat gempa berada di 99 kilometer tenggara Krui, 110 kilometer tenggara Liwa, 142 kilometer barat daya Tanjung karang, 163 kilometer barat daya Kalianda, serta 298 kilometer barat laut Jakarta.

Gempa berkedalaman 18 kilometer ini berlokasi di 6,06 Lintang Selatan dan 104,15 Bujur Timur. Menurut BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami.(BOG)

http://berita.liputan6.com

Incoming Visitor with article :
Gempa di Lampung
Gempa 5.3 di Lampung
Gempa Lampung
Gempa Desember 2011
Gempa Jumat 30 Desember 2011
Gempa Berpotensi Tsunami
BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG
Gempa 5.3 scala righter
Gempa Krui Lampung
Informasi Gempa
Peringatan Tsunami
Tsunami Warning
Gempa Tanjung Karang

Kepala Desa Kurang Respek Terhadap Pemilukada Bekasi

Review Read More
Kepala desa di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, kurang respek terhadap kegiatan pemilihan umum kepala daerah (pemiluka).

Buktinya, 7 dari 8 kades di Kecamatan Babelan kemarin tidak hadir dalam kegiatan pembinaan dan simulasi bagi anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas). Padahal acara itu penting untuk persiapan menjelang keamanan pemilukada.

Sekretaris Kecamatan Babelan, Edward, yang dikonfirmasi mengaku sudah mengundang kepala desa (kades).

Said Shaputra SH, LSM Forum Bekasi Bersatu (Forbest) prihatin. Menurutnya ini juga indikasi kalau camat gagal membina kades.

http://www.poskota.co.id

Rapat Akbar Umat Islam menolak Gereja liar, Pemurtadan, Kristenisasi dan Kemaksiatan

Review Read More

Photo: VOA-Islam.com
Beberapa ulama dan tokoh terkemuka yang akan berorasi dalam aksi damai nanti antara lain: KH Murhali Barda, KH Ahmad Musthofa, KH Kosim Nurseha, KH Rochimudin, KH Soleh, KH Syamduddin, KH Abdul Minan, KH Jamiludin, KH Kosim Kusairi, Ustadz Iwan Andalusi, Ustadz Adang Permana, Ustadz Romdhoni, Ustadz Dede Sulaiman, Ustadz Zaidi, Ustadz Ahmad Ro’i dll.

Dua ratusan umat Islam dari berbagai elemen di Kabupaten Bekasi menggelar Rapat Akbar Umat Islam di Masjid Al-Muttaqin Pagaulan, Sukaresmi, Cikarang Bekasi, Ahad (25/12/2011).
 
Rapat Akbar ini membahas problematika umat yang sangat serius, dihadiri oleh kiyai, ustadz dan aktivis dari berbagai ormas antara lain: Forum Ukhuwah Islamiyah (FUKHIS), Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bekasi, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Reformis Islam (GARIS), Forum Silaturrahmi Masjid dan Musholla Bekasi, KAMSI, Hamas, dan lain-lain.

Selain ormas, hadir juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cikarang Selatan KH Jamaluddin, delegasi dari berbagai pesantren se-Bekasi dan para tokoh masyarakat dari Kecamatan Cibarusah, Bojong Mangu, Serang Baru, Setu, Cibitung, Tambun, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Kedung Waringin, Babelan, dll.
 
Dalam rapat yang dipimpin oleh KH Kosim Nurseha, Sekjen FUKHIS tersebut, umat sepakat mengadakan aksi damai besar-besaran pada hari Kamis mendatang (29/12/2011) di kantor Bupati Bekasi.

Untuk suksesnya acara yang melibatkan sepuluh ribu massa tersebut, para korlap yang ditunjuk akan menyiapkan 200 kendaraan roda empat dan 3.000 kendaraan roda dua.
 
Beberapa ulama dan tokoh terkemuka yang sudah dipilih untuk berorasi dalam aksi damai nanti antara lain: KH Murhali Barda, KH Ahmad Musthofa, KH Kosim Nurseha, KH Rochimudin, KH Soleh, KH Syamduddin, KH Abdul Minan, KH Jamiludin, KH Kosim Kusairi, Ustadz Iwan Andalusi, Ustadz Adang Permana, Ustadz Romdhoni, Ustadz Dede Sulaiman, Ustadz Zaidi, Ustadz Ahmad Ro’i dll.
 
Diawali dengan persiapan dan koordinasi pada pukul 6.30 WIB di markas FUKHIS, Masjid Al-Muttaqin Kampung Pagaulan Desa Sukaresmi. Selanjutnya massa melakukan konvoi ke Pemda Kabupaten Bekasi untuk menyampaikan aspirasi kepada Bupati Ustadz DR H Sa’duddin MM.

Empat tuntutan umat yang akan disampaikan kepada Bupati Bekasi itu antara lain: Pertama, Sterilkan lokasi pembangunan Gereja Paroki Teresa di Lippo Cikarang karena tak berizin (ilegal). Kedua, Tertibkan Gereja-gereja liar dan ilegal. Ketiga, hentikan segala bentuk kristenisasi dan pemurtadan di Kabupaten Bekasi, dan terakhir, tertibkan tempat-tempat maksiat yang tidak sesuai dengan Perda No. 7 tahun 2007.

KH Kosim Nurseha menegaskan, aksi damai ini dilakukan karena aksi sebelumnya, Ahad (27 November 2011) yang belum direspon oleh aparat terkait. “Tempat-tempat maksiat sudah semakin merajalela sekarang ini. Bahkan ada tempat hiburan yang menyajikan tarian tanpa busana. Tunggu saja azab Allah kepada kita bila kita tidak melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar!” ujarnya dengan suara lantang yang disambut takbir oleh seluruh peserta.
 
Senada itu, Ketua Umum FUKHIS, KH Ahmad Musthofa menjelaskan bahwa aksi besar-besaran ini harus dilakukan umat Islam karena gereja liar, pemurtadan, kristenisasi dan kemaksiatan makin marak di Bekasi tanpa ada tindakan tegas dan konkret dari aparat pemerintah dan kepolisian.

Di sini marak gereja ilegal berupa ruko, para misionaris masih aktif  door to door menyebarkan selebaran-selebaran propaganda Kristen ke rumah-rumah Muslim. Bahkan di satu desa, ketika para lelaki sedang melakukan shalat Jum’at, para misionaris berani menyebarkan misi Kristen kepada kau wanita di rumah-rumah,” ujarnya  usai Rapat Akbar.

Sumber : VOA-Islam.com

Hari Ibu di RW 09 Taman Perssada Bekasi

Review Read More
 Pada tanggal 22 desember  di peringati sebagai hari ibu, namun hari ibu terkadang di peringati dan salah kaprah. sebagai contoh dari warga RW 09 misalnya. Karena hari ibu maka mereka harus libur di hari tersebut. libur di sini misalnya: dia tidak mau masak untuk keluarganya, cukup membeli makanan sudah matang. Mereka juga tidak mencuci, menggosok baju dan lain sebagainya . intinya pekerjaan yang mereka kerjakan setiap hari secara rutin , mereka tidak kerjakan pada tanggal 22 Desember 2011.


Berita terkait hari ibu :


Peringatan hari ibu pada 22 Desember itu dianggap memperingati peran seorang ibu belaka. Hari Ibu itu hari pergerakan perempuan.


Dewi Motik mengatakan hal itu dalam jumpa pers peringatan Hari Ibu ke-83 sekaligus peluncuran iklan Tolak Angin Anak versi Kasih Ibu. Menurut Dewi, seharusnya peringatan Hari Ibu itu menegaskan adanya kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki.

Perempuan dan laki-laki tidak ada bedanya. Sama-sama mempunyai kemampuan dan mempunyai hak yang sama. Irwan Hidayat juga menyatakan bahwa ibu merupakan orang yang paling penting dalam hidup seseorang. Oleh karena itu, iklan yang diluncurkan itu bercerita tentang kasih sayang ibu yang tak akan pernah hilang. Sementara itu, Hendardji Supandji menyebut, seorang ibu mempunyai kemampuan yang luar biasa. Dikatakan, ibu adalah pahlawan tanda jasa. (Pikiran Rakyat)

Sambutan Ketua RW 09

Review Read More
Sambutan Ketua RW 09 pada acara halal bi halal di lapangan bulu tangkis RT 03 /09. Dalam sambutannya Ketua RW 09 Bp. m. Taufik Berpesan bahwa makna idul fitri  menjadikan kita (warga RW 09) menjadi warga yang pemaaf dan selalu tolong menolong .









rukun warga ,rukun warga english ,tugas rukun warga ,struktur organisasi rukun warga ,rukun tetangga rukun warga ,sambutan ramadhan ,sambutan hari kemerdekaan ,sambutan ,sambutan hari kemerdekaan 2011 ,sambutan hari guru ,sambutan hari bapa ,sambutan kemerdekaan 2011 ,sambutan hari raya ,sambutan hari raya aidilfitri ,sambutan tahun baru cina ,pidato bung karno ,pidato ,pidato bahasa jawa ,pidato soekarno ,pidato bahasa bali ,pidato basa jawa ,pidato bung tomo ,pidato sby ,pidato presiden ,pidato kemerdekaan



Sambutan Ketua Pelaksana Bp.Awaludin Hutagalung

Review Read More

Ketua pelaksana acara halal bi halal di prumahan taman persada Bekasi Bp.Awaludin Hutagalung memberikan acara sambutan dengan berpdato di atas mimbar.
Dalam pidatonya beliau menghibau untuk menyikapi setiap perbedaan dengan ilmu, dan sama sama belajar pada orang yang berilmu. Saling bahu membahu dan kerjasama yang baik juga di harapkan agar semakin rukun warga di perumahan taman persada Bekasi ini.
Berikut hasil jepretan kameramen amatir saat acara pidato ketua pelaksana pada acara halal bi halal tersebut. ya...mungkin dengan keterbatasan alat dan keahliannya , itulah hasil karya photography amatir ...hehehe..






photobucket ,photoshop ,photo editor ,photography ,photoshop tutorials ,photo editing ,photoscape ,photoshop elements ,photoshop brushes ,photo booth

Foto Kegiatan Halal Bi Halal 24 Sep 2011

Review Read More
Warga taman persada bekasi dari ke empat RT di RW 09 mengadakan acara halal bi halal dilapangan bulu tangkis Rt 03 RW 09. Berikut ini foto fotonya saat acara mulai di buka oleh pembawa acara Ibu Rika Ukar dari RT02 RW 09






photobucket ,photoshop ,photo editor ,photography ,photoshop tutorials ,photo editing ,photoscape ,photoshop elements ,photoshop brushes ,photo booth

Himbauan Agar Jangan Membakar Ladang Saat Kemarau

Review Read More
Informasi yang di terima admin di forum facebook Taman Persada dari Bapak Asep Sofyan, bahwa untuk seluruh warga Penghuni   perumahan Taman Persada Bekasi  pada musim Kemarau ini jika membakar ladang harap di tungguin dan di awasi. Masalahnya bisa terjadi terjadi kebakaran seperti di lahan pohon jejeng sebelah timur Laut wilayah Rt 02 RW 10  Perumahan Taman Persada Bekasi.




Geografis Kabupaten Bekasi

Review Read More
 Kabupaten Bekasi, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Cikarang. Kabupaten ini berada tepat di sebelah timur Jakarta, berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan. Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan.

Jika di lihat Secara geografis maka Kabupaten Bekasi berada diantara :
     - Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa
     - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Bogor
     - Sebelah Barat : berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Bekasi
     - Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi memiliki luas wilayah 1.484,37 Km dengan jumlah penduduk hingga tahun 2007 sebanyak 2,7 juta jiwa, sehingga kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi  sebesar 6465 jiwa/Km.

Kabupaten Bekasi

Review Read More
Bagi anda yang tinggal di Kabupaten Bekasi , mungkin saja tidak tahu sejarah Kabupaten Bekasi itu sendiri. Berikut ini saya posting tentang sejarah Kabupaten Bekasi yang di ambil dari berbagai sumber. Pada abad ke-5 M, di wilayah Jabar berdiri kerajaan Tarumanegara dengan Raja bernama Purnawarman dan menurut Prof. Dr. Purbatjaraka istana kerajaan ini terletak di dekat sungai Ciliwung dan sungai Bekasi. Kerajaan Tarumanegara sendiri runtuh sekitar abad ke-7 dan ke-8 akibat serangan Kerajaan Sriwijaya. Namun, keberadaannya sebenarnya masih tetap ada hingga abad ke-10 Masehi(Rohedi, 1975:31). Menjelang keruntuhan Tarumanegara, di Jawa Barat ada 2 kerajaan besar yakni Kerajaan Galuh (abad ke-8) dan Kerajaan Pajajaran (abad ke-14). Diantara kedua kerajaan tersebut, yang memiliki pengaruh cukup besar adalah Kerajaan Pajajaran hingga Bekasi dibawah kekuasaanya.

Pada masa Kerajaan Pajajaran, Bekasi merupakan salah satu daerah sangat penting karena letaknya yang sangat strategis sebagai daerah antara ke pelabuhan Sunda Kelapa.

Kekuasaan Kerajaan Pajajaran semakin surut setelah pelabuhan Sunda Kelapa jatuh ke tangan kalangan muslim dibawah pimpinan Fatahillah, menantu Sultan Demak (Pangeran Trenggana). Kehadiran kesatuan Islam di Sunda Kelama lambat laun telah menggeser kekuasaan Pajajaran.
Namun Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527.

Pada bulan April 1619 terjadi pertempuran antara Jayakarta melawan VOC. Akhirnya Jayakarta dapat ditundukkan oleh VOC pada tanggal 31 Mei 1619 dan wilayah kekuasaannya meliputi daerah kekuasaan Jayakarta sebelumnya, termasuk Bekasi.

Setelah VOC berkuasa, Jayakarta berubah menjadi Batavia, kota ini dijadikan basis utama bagai kekuasaan VOC dalam pengaturan ekonomi dan politik Hindia Timur. Tahun 1746 VOC memproklamirkan bahwa daerah pesisir utara pulau Jawa berada dalam kekuasaannya dan menjadi daerah yuridiksi kompeni, berarti semua pimpinan yang ada secara administratif harus mematuhi dan menggunakan hukum kompeni.

Sejarah Bekasi tidaklah dapat dipisahkan dari kolonialisme Belanda, pada saat itu Bekasi merupakan salah satu distrik (kawedanaan) dari Afdeeling/regenschap Meester Cornelis, yaitu Residensi Batavia yang dibagi menjadi tiga onderdistrik yang didalamnya terdapat tuan-tuan tanah dan dibagi lagi dalam kesatuan administrasi terkecil yang disebut kampung. Akibat diterapkannya system penguasaantanah secara partikelir, maka pada tahun 1869 terjadi pemberontakan petani Bekasi di Tambun. Pada tanggal 6 September berdiri Sarekat Islam Cabang Bekasi yang tujuannya ingin menyusun kekuatan untuk melawan tuan tanah.

Setelah pemerintahan Hindia Belanda takluk kepada Jepang, kemudian Jepang mengambil alih seluruh administratif pemerintahan dan keamanan sampai ke tingkat kampung. Sejak awal pemerintahan, semua partai politik dibubarkan sampai akhirnya terbentuk Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) dan pada tanggal 8 Januari 1944 didirikan organisasi yang lebih luas yaitu Jawa Hokokai (Kebangkitan Jawa).

Saat Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, kota-kota disekitar Jakarta seperti Tangerang, Bogor, dan Bekasi menyambutnya dengan semangat dan penuh suka cita, bahkan sempat menimbulkan kekerasan dengan cara melucuti persenjataan setiap tentara Jepang yang tertangkap dan tidak sedikit yang terbunuh.

Sejak itu di Bekasi muncul beberapa pergerakan masyarakat yang tujuaanya untuk melawan pendudukan Jepang yang kejam dan menyengsarakan rakyat. Pada tanggal 19 Oktober 1945 terjadi insiden Kali Bekasi dan tanggal 23 November 1945 dimulainya peristiwa Bekasi lautan api yaitu terjadi pertempuran antara masyarakat Bekasi dengan tentara sekutu.

Situasi tahun 1949 masih diwarnai pertempuran dan diplomatis, Bekasi masih merupakan kawedanaan, bagian dari Kabupaten Jatinegara. Kemudian awal tahun 1950 para tokoh masyarakat Bekasi membentuk Panitia Amanat Rakyat Bekasi, dan pada tanggal 17 Januari 1950 Panitia Amanat Rakyat mengadakan rapat raksasa dengan semua rakyat Bekasi. Dalam rakyat itu selain adanya beberapa tuntutan, rakyat Bekasi meminta kepada pemerintah agar Kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi. Setelah tiga kali pembicaraan antara bulan Februari sampai Juni 1950 akhirnya Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri RIS menyetujui pembentukan Kabupaten Bekasi.

Penggantian nama Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi tertuang dalam UU No. 14 tanggal 8 Agustus Tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten di Jabar serta memperhatikan PP No. 32 tanggal 14 Agustus 1950 tentang penetapan mulai berlakunya UU No. 12, 13, 14, dan 15 tahun 1950, dan realisasinya baru dilaksanakan tanggal 15 Agustus 1950 yang kemudian diakui sebagai lahirnya Kabupaten Bekasi/Hari Jadi Kabupaten Bekasi dengan Bupati pertama adalah R. Suhanda Umar, SH
 
Copyright © 2011. TAMANPERSADA.COM - All Rights Reserved