Pilot pesawat Sukhoi Superjet 100 yang melakukan uji coba dan hilang kontak di atas wilayah udara Gunung Salak, Bogor dikabarkan sempat minta izin ke pihak air traffic control (ATC) Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta untuk mengurangi ketinggian menjadi 6.000 kaki dari 10.000 kaki.
"Kami mendapat info bahwa pilot pesawat Sukhoi yang hilang kontak sejak pukul 14.33 WIB meminta ke pihak ATC untuk mengurangi ketinggian dari 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Kontak terakhir itu pada saat pesawat berada di wilayah udara Gunung Salak Bogor, dan cuaca jelek sekali," kata Ketua Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsda Daryatmo, Rabu, 9 Mei 2012.
Dia menambahkan pesawat Sukhoi Superjet 100 ini berpenumpang 46 orang, yang diantaranya terdapat Warga Negara Indonesia, namun tidak ada dari pihak militer RI.
Marsda menambahkan kondisi pesawat sebelum terbang dikabarkan baik dan tidak ada masalah, dan bentuknya sejenis pesawat Boeing 737. "Pesawat Sukhoi ini bukan untuk kepentingan militer, tetapi untuk penerbangan komersil," katanya.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan Sukhoi Superjet100 hilang di atas wilayah udara Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Pesawat komersial perdana buatan Sukhoi asal Rusia itu hilang setelah sudah beberapa kali melakukan joy flight atau uji coba dari Bandara Halim Perdanakusumah dan akan kembali ke bandara yang sama.
"Pesawat Sukhoi ini sudah terbang dua kali pada hari ini [Rabu], namun hilang kontak pada penerbangan keduanya pada pukul 14.33 WIB," kata Bambang.
Joy flight atau uji coba ini, lanjut Bambang, bertujuan memperkenalkan pesawat ini pada maskapai pemesan di Indonesia. Saat ini dikabarkan ada dua maskapai nasional yang memesan yakni Kartika Airlines dan Sky Aviation.
"Rencananya memang penerbangan joy flight ini untuk memperkenalkan pada perusahaan yang melakukan pemesanan," jelas Bambang.
Kemenhub, sedang meminta manifest/daftar penumpang pesawat, termasuk kemungkinan adanya orang dari Kementerian Perhubungan karena pada sesi pertama penerbangan, ada dari Kemenhub yang ikut.
"Kita minta fax manifest-nya siapa-siapa saja. Ada orang asing juga dia sedang memperkenalkan pesawat Sukhoi Superjet100. Saya belum tahu apa ada orang Perhubungan, sepengetahuan saya, orang Perhubungan ikut tadi pagi. Karena memang sudah beberapa kali joy flight hari ini," jelasnya. Sumber